Arab Saudi Merayakan Hari Valentine

Valentine di Arab Saudi
Hari Valentine di Arab Saudi. Sumber Foto: arabnews.com

Untuk pertama kalinya mulai tahun 2019 ini, tidak ada lagi sweeping atau larangan bagi toko-toko di Arab Saudi untuk menjual barang atau produk yang berhubungan dengan Hari Valentine. Ulama senior dan mantan Presiden Komisi untuk Promosi Kebaikan dan Pencegahan Kejahatan di Makkah yang bernama Sheikh Ahmed Qasim Al-Ghamdi mengumumkan di TV bahwa merayakan Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan merayakan cinta tidak terbatas kepada non-Muslim saja.

Pada tahun 2008, polisi agama Arab Saudi mengeluarkan fatwa yang melarang toko-toko untuk menjual benda berwarna merah dan yang berhubungan dengan Valentine. Kamu bisa melihat beritanya disini: youtube.com/watch?v=WImkANYMglM.

Dengan adanya fatwa tersebut, restoran diperingatkan untuk tidak membuat tema dengan suasana Valentine, guru-guru sekolah dihimbau untuk memperingatkan siswanya agar tidak merayakannya, dan pelayan tidak boleh mengenakan pakaian berwarna merah. Jika tidak mengindahkan himbauan tersebut, polisi agama akan menindak lanjuti dengan menahan orang atau menyita barang yang dinilai telah melanggar aturan.

Ahmed Qassem al-Ghamdi
Ahmed Qassem al-Ghamdi. Sumber Foto: alarabiya.net

Ghamdi mengatakan, "Itu adalah suatu tindakan untuk berbagi kebaikan kepada sesama pada hari libur nasional, termasuk Hari Valentine, bertukar mawar merah dengan yang lain, asalkan itu ditujukan kepada orang yang damai dan tidak bermusuhan atau berperang dengan kaum Muslim". Hari Valentine dirayakan di seluruh dunia, seperti Hari Ibu, sebagai 'Aspek positif dari manusia', tambahnya.

Sekarang mawar merah tidak lagi disembunyikan di ruang belakang toko bunga, dan coklat berbentuk hati tidak lagi dijual di bawah meja pada Hari Valentine, karena ketakutan akan tindakan dari polisi agama Arab Saudi sudah hilang.

Banyak industri di Arab Saudi yang telah menyiapkan produk-produk spesial untuk Hari Valentine.

Abdulaziz Al-Noman, chocolatier lokal kelas atas, bekerja sama dengan pengecer Rubaiyat dan Fitaihi Jewelry untuk menawarkan kepada pelanggan kotak cokelat dan bunga gratis.

Fitaihi, merek Saudi yang terkenal, menawarkan diskon untuk gelang dan liontin cinta untuk apa yang mereka sebut 'Acara yang sangat istimewa.'

Nadine Attar, seorang perancang perhiasan di Nadine Jewellery, telah mendedikasikan sebuah produk khusus dengan tema 'A Journey of Love' untuk Hari Valentine.

Koleksi terbatas adalah kelanjutan dari koleksi Rouh desainer, yang terinspirasi oleh 'Kata-kata yang berbicara kepada jiwa' mengutip ayat-ayat dari Quran dan penyair Arab terkenal seperti Gibran Khalil Gibran dengan filosofi dan Al-Mutanabi untuk cinta.

Pusat kebugaran seperti ReFit Gym menawarkan diskon untuk keanggotaan baru, dan supermarket seperti Manuel dan Al-Tamimi memiliki penjualan khusus untuk produk-produk seperti cokelat, boneka beruang, dan mawar merah.

Namun meskipun Hari Valentine terlihat sudah diterima di seluruh kerajaan Arab Saudi, pemerintahnya belum membuat pengumuman secara resmi yang mencabut larangan untuk merayakannya.

Semenjak Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman berkuasa pada 2017, secara perlahan terjadi perubahan yang progresif terhadap rakyat Arab Saudi yang konservatif. Seperti konser musik dan bioskop yang sekarang diperbolehkan, pria dan wanita dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama di depan umum dan perempuan diberikan hak untuk mengemudi.